Pembelajaran Sosiologi sering kali dianggap
sebagai mata pelajaran yang penuh teori, konsep, dan istilah sehingga membuat
siswa merasa cepat jenuh dan bosan (Devi, dkk. 2019). Terlebih lagi, banyaknya
teori yang harus dihafal kerap membuat mereka merasa pusing tujuh keliling
dalam memahami berbagai konsep sosiologi. Namun, melalui penggunaan media
pembelajaran yang tepat, materi yang kompleks seperti penelitian sosial sebenarnya
dapat dipelajari dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan bermakna. Salah
satu media interaktif yang terbukti efektif adalah kuis roda putar (spin wheel)
berbasis Wordwall. Media ini tidak hanya membuat pembelajaran terasa seperti
permainan, tetapi juga mendorong siswa untuk berpikir kritis, aktif, dan
berkompetisi secara positif.
Penggunaan kuis roda putar dalam pembelajaran
materi penelitian sosial memberikan pengalaman belajar yang lebih hidup karena
seluruh siswa kels X di SMAS Muhammadiyah 2 Singaraja terlibat langsung dalam
proses tanya jawab yang interaktif. Ketika roda diputar, siswa merasakan
antusiasme dan rasa penasaran terhadap pertanyaan apa yang akan muncul. Suasana
kelas menjadi lebih menyenangkan, terlebih ketika siswa saling berebut untuk
menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat. Kondisi ini mampu meningkatkan
fokus dan memotivasi mereka untuk memahami materi, mulai dari langkah-langkah
penelitian sosial, konsep etika penelitian, teknik pengumpulan data, hingga
perbedaan antara data primer dan sekunder. Berbeda dengan menggunakan
pendekatan metode ceramah yang cenderung pasif. Kuis roda putar memberikan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dan menunjukkan pemahaman mereka
secara langsung.
Tidak hanya itu, media ini juga mampu
menumbuhkan rasa percaya diri siswa kelas X. Mereka yang biasanya malu-malu atau
ragu berbicara di depan kelas menjadi lebih berani karena suasana permainan
membuat mereka proses menjawab kuis terasa lebih santai dan menyenangkan.
Selain itu, semangat kompetisi yang sehat muncul ketika mereka berusaha menjadi
yang tercepat atau yang paling tepat dalam memberikan jawaban. Perlahan-lahan,
sikap aktif ini membentuk kebiasaan belajar yang lebih baik dan mendorong
pemahaman materi yang sudah disampaikan secara mendalam.
Dari sisi pedagogis, penggunaan kuis roda putar
juga mendukung penerapan pembelajaran berbasis student-centered learning, di mana siswa menjadi pusat aktivitas
belajar (Solichah, dkk. 2023). Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi,
melainkan fasilitator yang memandu jalannya permainan dan memastikan proses
pembelajaran tetap sesuai tujuan. Hal ini sangat relevan diterapkan dalam mata pembelajaran
Sosiologi yang menuntut pemahaman konsep secara mendalam. Sehingga adanya media
kuis putar ini, guru dapat menyesuaikan pertanyaan berdasarkan tingkat
kesulitan maupun topik yang sedang dipelajari.
Penulis:
Kadek Widiantini
Mahasiswa Asistensi Mengajar
Universitas Pendidikan Ganesha
Refrensi:
Devi, D., Sulistyarini, S., & Salim, I.
(2019). Analisis Pelaksanaan Literasi Digital Dalam Proses Pembelajaran
Sosiologi Di Kelas Xi Iis Man 1 Pontianak. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 8(7), 348-359.
Solichah, M. A., Hartatik, S., & Ghufron,
S. (2023). Pemanfaatan media roda putar dalam pembelajaran di sekolah
dasar. Wahana Sekolah Dasar, 31(1), 48-60.














