SMA MUHAMMADIYAH 2 SINGARAJA

SMA MUHAMMADIYAH 2 SINGARAJA

PKM Dosen Undiksa 2023

Wisuda Tahun Pelajaran 2022/2023

EKSTRA WAJIB TAPAK SUCI PUTRA MUHAMMADIYAH

EKSTRA WAJIB TAPAK SUCI PUTRA MUHAMMADIYAH

FORTASI TA. 2023/2024

FORTASI TA. 2023/2024

Berkemajuan dan berakhlak Mulia

Berkemajuan dan berakhlak Mulia

KUNJUNGAN POLRESTA BULELENG DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN

KUNJUNGAN POLRESTA BULELENG DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN

PODCAST SMA MUHAMMADIYAH 2 SINGARAJA

PODCAST SMA MUHAMMADIYAH 2 SINGARAJA

PENYERAHAN PIAGAM PENGHARGAAN BAGI SISWA BERPRESTASI

Latest Posts

Selasa, 07 Mei 2024

Sex Education Penting ! Yay or Nay?

Sex Education Penting ! Yay or Nay?

EdPenaMu
Penulis : Aprilia Rofika Inayah

Sex education atau pendidikan tentang sex selalu dianggap menjadi topik yang kontroversial dan tabu di Indonesia. Menurut survei yang dilakukan oleh perusahaan Durex 
Indonesia mengenai pemahaman edukasi seksual di kalangan remaja menunjukkan bahwa sebesar 84% remaja Indonesia belum mendapatkan edukasi seksual. Hal ini terjadi di Indonesia bukan tanpa alasan, kebanyakan orang tua di Indonesia masih menganggap bahwa 
membicarakan tentang sex kepada anak merupakan suatu hal yang tabu dan “canggung”. Namun, saat ini dengan adanya pengaruh budaya dan perubahan nilai-nilai sosial di Indonesia sedikit banyak mempengaruhi pemahaman masyarakat mengenai pentingnya memahami peran dan kebutuhan seks. 

Untuk itu, tulisan ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui sejauh mana peran seks education dibutuhkan untuk dipahami oleh generasi muda sedini mungkin.
Pendidikan seks di Indonesia pada masyarakat modern saat ini sebenarnya memiliki perkembangan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya literature dan konten di media sosial yang banyak membahas tentang pentingnya sex education. Namun perkembangan tersebut tidak sejalan dengan resistensi dari beberapa pihak yang masih menganggap pendidikan ini sebagai suatu ancaman terhadap nilai-nilai tradisional, norma, moral dan agama. 
Sehingga hal tersebut tentu akan menyulitkan bagi keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk mengintegrasikan pendidikan seks ke dalam budaya local yang kental dengan norma-norma konservatif. 

Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri untuk mencari cara agar pendidikan seksual dapat disampaikan dengan akurat dan komprehensif yang sesuai dengan nilai-nilai norma yang ada.
Meskipun ada beberapa tantangan yang ada dalam memberikan pengetahuan sex education di kalangan masyarakat Indonesia, penting untuk mengakui bahwa pendidikan ini menjadi suatu hal yang mendesak. Hal itu dikatakan karena melihat banyaknya kasus remaja 
Indonesia yang melakukan perilaku seksual yang berdampak pada meningkatnya kehamilan dini, penyebaran penyakit menular seksual dan juga kurangnya kesadaran akan hak-hak reproduksi. Tentu hal ini menjadi bukti bahwa masyarakat membutuhkan pendidikan seks yang komprehensif dan inklusif. 

Pendidikan tentang seks menjadi sebuah alat penting bagi seseorang untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang akurat dan penting bagi kesehatan reproduksi dan 
kehidupan seksual yang sehat. Dengan seseorang paham tentang pendidikan seks, dapat membantu mereka untuk belajar bertanggung jawab atas tubuh, hubungan dan dirinya sendiri. 

Perlu diketahui juga, dengan pendidikan seks tidak hanya tentang memberikan informasi, tetapi 
juga membantu individu dalam membangun keterampilan dalam menjalin hubungan yang 
sehat dan bermakna. Pendidikan ini akan sangat membantu individu memahami pentingnya 
persetujuan, penghormatan terhadap batas pribadi, dan tanggung jawab dalam hubungan dan 
membentuk masyarakat yang lebih sadar dan peduli terhadap kesejahteraan orang lain. Tanpa 
pendidikan yang tepat, akan membuat mereka mendapatkan informasi yang tidak akurat bahkan salah dari sumber yang tidak dapat dipercaya. 

Meskipun masih ada perdebatan dan tantangan dalam menerapkan pendidikan seks di Indonesia, penting untuk mengakui bahwa hal itu sangat dibutuhkan. Pendidikan seks akan 
membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi yang akurat, mengurangi stigma, dan membantu individu khususnya para perempuan untuk lebih menghargai diri mereka. Selain itu dengan adanya pendidikan tentang seks juga akan membantu para remaja belajar untuk 
memahami bagaimana hubungan yang sehat. 

Oleh karena itu, menurut penulis pendidikan seks 
atau sex education merupakan hal yang sangat penting untuk memperpanjang masa remaja dan 
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Daftar Pustaka:

Chandrawan, A. A., Huda, F. Al, & Brata, K. C. (2023). Pengembangan Aplikasi Edukasi 
Seksual untuk Remaja dengan Metode Kuis berbasis Progressive Web App. Jurnal 
Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 7(1), 6081–6089. https://j-
ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/12085/5356
Purnama, D. S. (2020). Pentingnya “Sex Education” Bagi Remaja. Kaos GL Dergisi, 8(75), Salirawati, D., Pertiwi, K. R., & Endarwati, M. L. (2015). Survei Terhadap Pemahaman 
Pendidikan Seks Dan Sikap/Perilaku Seks Di Kalangan Remaja Di Daerah Istimewa 
Yogyakarta. Jurnal Penelitian Humaniora, 19(1). 
https://doi.org/10.21831/hum.v19i1.3523
PENGUMUMAN KELULUSAN KELAS XII SMA MUHAMMADIYAH 2 SINGARAJA TA. 2023/2024.

PENGUMUMAN KELULUSAN KELAS XII SMA MUHAMMADIYAH 2 SINGARAJA TA. 2023/2024.

EdPenaMu
Assalamuakaikum wr. wb...
Bismillaahirrohmanirohim...

Atas berkat Rahmat Allah SWT dan berdasarkan rapat dewan guru SMA Muhammadiyah 2 Singaraja, dengan beberapa pertimbangan seperti pencapaian nilai, kehadiran dan sikap peserta didik, dengan ini menyatakan bahwa seluruh peserta didik Kelas XII SMA Muhammadiyah 2 Singaraja Tahun Ajaran 2023/2024 dinyatakan LULUS. 

Berikut Surat Keputusan Kepala SMA MUHAMMADIYAH 2 SINGARAJA dan Nama-Nama Peserta Didik yang dinyatakan LULUS dan LULUS BERSYARAT.


Senin, 06 Mei 2024

Seorang Guru, Bagaikan Papua ditengah " Tambang Emas Freeport ".

Seorang Guru, Bagaikan Papua ditengah " Tambang Emas Freeport ".

EdPenaMu
Penulis : Edy Suprayitno

"Profesi Guru di Indonesia Kurang Peminat, dinilai belum menjanjikan dan minim Apresiasi"

Kata-kata yang pertama muncul dibalik otak saya yang sudah sangat gelisah dengan sistem pendidikan kita  seperti ini adalah " MIRIS, SEDIH dan MARAH", ditambah membaca narasi judul berita diatas. 

Karena saya seorang guru, saya menjadi tertarik sedikit melampiaskan kemirisan, kesedihan dan kemarahan saya setelah membaca salah satu judul berita disalah satu berita online ini. 

Sebagai seseorang yang hobby tulis menulis dan juga berkecimpung didunia jurnalistik online (amatiran), masalhnya bukan ada pada judul yang dibuat membuat saya miris, sedih dan marah, tetapi kondisi GURU INDONESIA yang masih seksi dijadikan berita terlebih terkait dengan kondisi real perekonomian seorang guru.

MIRIS saya, bagaimana mungkin profesi pendidik dan pengajar dari berbagai profesi elit yang ada dan lahir di tanah air ini ; seperti Dokter, Tentara, Polisi, Insinyur dan seabrek profesi elit lainnya yang kehidupannya sangat super sejahtera namun guru-guru yang mengajar mereka mulai nol dari belum tahu apa-apa hingga bisa membeli apa-apa, namun justru para guru yang menjadikan mereka bisa menjadi "orang" hingga detik ini masih dibawah kata sejahtera dan masih banyak yang sulit memenuhi kebutuhan hidupnya.

Miris saya, disaat anak-anak didik yang dilahirkan sehingga bisa membaca, berhitung dan berbahasa lalu melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi hingga mendapatkan pekerjaan yang baik bagi kehidupannya, namun sekali lagi gurunya masih saja terengah-engah mencicil motornya yang digunakan untuk mengajar. 

Apa ini bentuk "iri" dari seorang guru kepada pencapaian anak didiknya? 
Tentu tidak, seekor induk elang akan sangat senang ketika melihat anaknya sudah bisa dan pandai terbang tinggi dan lebih tinggi dari dirinya. Pun seorang guru akan senang dan bahagia disaat anak didiknya bisa menjadi "orang" dengan kedudukan dan penghasilan yang jauh besar dari dirinya. Miris memang.

Kesedihan saya semakin mengemuka disaat kondisi sistem pendidikan kita saat ini semakin tidak menentu arah. Ketika karakter anak didik kita seakan tidak memiliki pijakan yang jelas, mengambang dan nampak rapuh dipermukaan. Tidak ada lagi ketaatan dan kepatuhan sebagaimana saya dulu, disaat sang guru menasehati dan bahkan memarahi, kami diam dan berusaha membuat perubahan. Kesedihan saya semakin bertambah melihat sistem kesejahteraan (penggajian, red) bagi para guru khususnya guru dengan status "honorer" atau belum tetap, mereka hanya dibayar sepekan dari empat pekan mereka mengajar. Sedih sangat. 

Dan, sedikit agak marah akhirnya, disaat saya mengkritisi sistem pendidikan seperti ini ada orang yang memberi nasehat " jangan banyak keluhan, jalani saja tugas dan pengabdianmu sebagai guru dengan ikhlas ". 

Ya...tentu kami sangat ikhlas menjalani profesi ini, namun dibalik kami berjibaku dalam keikhlasan mendidik dan mengajari para generasi penerus bangsa ini, seharusnya ada usaha pemegang kebijakan dalam pendidikan membuat sebuah regulasi yang lebih baik, dan membuat kami tersenyum dan lebih bangga dengan profesi yang kami jalani. 

Nah, kembali dengan judul "Profesi Guru di Indonesia Kurang Peminat, dinilai belum menjanjikan dan minim Apresiasi" yang mendasari munculnya tulisan ini, ya pastilah generasi kekinian akan berfikir ulang untuk menjadi guru jika nanti ia paham bahwa honornya akan dibayar hanya seminggu dalam sebulan, dan 3 minggu sisanya "mengabdi". Bagaimana bisa memunculkan peminat jika generasi saat ini akan tahu bahwa menjadi guru akan berpahala sampai akherat namun honor mereka hanya bisa untuk membayar cicilan sampai sekarat.

Dengan kondisi guru seperti ini bagaimana mungkin juga generasi milenial mengganggap menjadi guru adalah profesi yang menjanjikan? Diperparah lagi dengan sangat minimnya apresiasi khususnya dari mayarakat terlebih orang tua siswa kepada segala pengajaran dan pendidikan yang dilakukan oleh seorang guru kepada anak-anaknya disekolah. Bahkan ada kondisi yang justru sebaliknya dari masyarakat atau orang tua kepada seorang guru. Guru menegur dan mungkin menghardik siswa untuk shalat atau melakukan yang baik justru dipolisikan. 

Miris, Sedih dan marah saya, melihat profesi guru sejak Indonesia merdeka hingga kini setelah 79 tahun kemerdekaan, kesan guru dengan sosok "Oemar Bakry" yang digambarkan sebuah profesi yang sangat jauh dengan simbol sejahtera apalagi kaya, belum juga hilang.

Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024.

Minggu, 05 Mei 2024

Pentingnya Pendidikan karakter bagi Generasi Z dalam menghadapi degradasi Moral.

Pentingnya Pendidikan karakter bagi Generasi Z dalam menghadapi degradasi Moral.

EdPenaMu
Pembinaan Karakter melalui Upacara

Penulis : Lisaman Harefa

Pendidikan menjadi kunci utama dalam menghadapi degradasi moral. Di era digital saat ini indonesia banyak mengalami degradasi moral yang akan berdampak buruk untuk bangsa dan negara, karena bisa diartikan degradasi akan cenderung menuju pada kehancuran. 

Menurut pendapat Daryanto (2013), degradasi identik dengan penyusutan atau kemerosotan derajat. Sedangkan moral menurut Widjaja (2016), menjelaskan bahwa moral adalah kepribadian baik dan buruk yang dimiliki oleh makhluk sosial. Dari pernyataan diatas bisa penulis simpulkan bahwa degradasi moral memiliki arti kepribadian baik yang dimiliki setiap manusia sangat rendah atau memiliki moral yang sangat rendah. 

Hadirnya pendidikan menjadi salah satu penentu nasib Indonesia dimasa yang akan datang. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik karakter yang baik bagi generasi bangsa untuk saat ini, karakter yang baik menjadi kunci 
utama untuk menggagalkan degradasi moral yang sudah berkembang biak di generasi Z.

Pendidikan karakter menjadi solusi untuk membentuk moral generasi Z di era di gital saat ini. Maka dari itu penulis memberikan 3 pendidikan karakter untuk mempersiapkan generasi Z menghadapi degradasi moral saat ini. 

Pertama, keluarga. Keluarga menjadi dasar untuk mendidik anak agar memiliki moral yang baik, karena anak sejak dalam kandungan sudah dianggap sebagai keluarga dan anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan keluarga. Maka dari itu sangat penting keluarga untuk membentuk nilai-nilai moralitas kepada anak dimulai dari usia dini. 

Kedua, lingkungan pendidikan. Bangku sekolah menjadi rumah kedua anak, pendidikan disekolah 
memiliki tugas untuk membentuk karakter siswa menjadi lebih baik, pendidikan tidak seharusnya 
menuntut siswanya untuk pintar akan tetapi pendidikan di sekolah menuntut siswanya agar memiliki karakter yang baik. Karena dalam undang-undang No. 23 tahun 2003 dijelaskan bahwa 
pendidikan bermanfaat untuk membangun keahlian dan membentuk karakter beserta kebudayaan 
bangsa yang berguna dalam bentuk untuk menceraskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pendidikan supaya menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. 

Ketiga, Masyarakat. Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan dalam skala yang sangat 
besar dan setiap makhluk sosial tidak akan lepas dengan lingkungan masyarakat, pendidikan karakter yang didapat dari keluarga dan sekolah akan dibawa dan di implementasikan di lingkungan masyarakat, karena pendidikan karakter akan ditentukan oleh lingkungan dimana makhluk sosial itu sendiri. Lingkungan masayarakat yang positif secara tidak langsung membentuk pendidikan karakter bagi generasi Z saat ini. 
Pendidikan karakter akan menentukan baik, buruknya generasi Z dimasa yang akan datang, dari pernyataan diatas maka penulis bisa simpulkan untuk mengatasi degradasi moral yang sudah banyak menghacurkan generasi Z saat ini yaitu dengan mengimplementasikan pendidikan karakter baik itu dari keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat, tiga hal ini yang akan menentukan kualitas Generasi Z di 2045, karena pada hakikatnya moral yang baik akan menjadi kunci kesuksesan.

Referensi
Khoirina, R., & Akhmad, F. (2014). Pendidikan karakter sebagai upaya mengatasi degradasi moral 
remaja di era globalisasi. In Seminar Nasional Hasil Pelaksanaan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan ( pp. 250-255).


Kamis, 02 Mei 2024

Semangat HARDIKNAS: SMA Muhammadiyah 2 Singaraja Memaknainya dengan Upacara Bendera Bersama.

Semangat HARDIKNAS: SMA Muhammadiyah 2 Singaraja Memaknainya dengan Upacara Bendera Bersama.

EdPenaMu
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS), SMA Muhammadiyah 2 Singaraja menggelar upacara bendera yang diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari siswa SD, SMP, SMA, guru dan staf, hingga mahasiswa program Asistensi Mengajar dan Kampus Mengajar. Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan upacara bendera SMA Muhammadiyah 2 Singaraja yang pelaksanaannya dimulai dengan persiapan dari pukul 7.00 Wita dan berakhir pada pukul 8.00 Wita.

Pembina upacara, Bapak Imaduddin Syamil, S.Pd, memimpin jalannya upacara dengan penuh khidmat. Dalam amanatnya, pembina upacara membacakan pidato yang disampaikan oleh Kemendikbudristek, Bapak Nadiem Anwar Makarim. Pidato tersebut mengandung pesan-pesan penting yang menggugah semangat untuk terus memajukan dunia pendidikan di Indonesia.
Beberapa poin inti dari pidato yang disampaikan adalah mengenai perjalanan Kemendikbudristek dalam lima tahun terakhir yang memuat tentang perjalanan transformasi, perjuangan menuju perubahan, tantangan pandemi, kolaborasi dan perubahan, serta makna Merdeka Belajar. Perubahan dalam sistem pendidikan memerlukan perjuangan dan rasa tidak nyaman, namun perubahan tersebut penting untuk kemajuan pendidikan. Dampak pandemi juga menjadi sorotan dalam isi pidato, yang mana mengubah proses belajar mengajar secara drastis, namun juga memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Bapak Nadiem juga menyampaikan harapan kepada para penggerak perubahan untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan menjaga dan meneruskan gerakan Merdeka Belajar.

Upacara HARDIKNAS di SMA Muhammadiyah 2 Singaraja ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali peran pendidikan dalam pembangunan bangsa. Semangat ini diharapkan dapat terus ditingkatkan dan diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan pendidikan di Indonesia.

Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tur Wuri Handayani.

Penulis : Ni Kadek Siwi Cipta Dewi

Rabu, 01 Mei 2024

Sebuah Renungan ! “Walau Kering Bisakah Kita Tetap Membasuh?”

Sebuah Renungan ! “Walau Kering Bisakah Kita Tetap Membasuh?”

EdPenaMu

 
Hidupnya berubah, bisa dikatakan tidak seluruh aspek dihidupnya, namun hidupnya berubah. Hal ini baru Ia sadari saat keluar dari gelar mahasiswa dan memutuskan untuk melanjutkan karirnya sebagai Tenaga Pendidik. 

Tidak ada yang salah dari karir itu, karir yang mulia malah di mata Allah. Namun ternyata menguras pikiran, tenaga bahkan hati juga, ya? Benar adanya, bahwa kita harus professional dalam bekerja. Bagaimanapun keadaan kita saat itu, sedih ataupun marah bahkan hancur pun kita dituntut untuk terlihat tidak ada apa-apa. 

Baiklah, mungkin hal tersebut adalah konsekuensi dari hampir di seluruh jenis pekerjaan. Namun, bolehkah kami mengeluarkan dan menunjukan emosi disaat kami kecewa oleh lingkungan?
“Ya, beginilah mereka. Mau gimana lagi?”.
“Gausa heran, jangan bawa perasaan”. Ujar “mereka”
Ia bertanya dalam diam, bisakah Ia melanjutkan karir ini di saat banyak hal yang membuatnya hancur, baik secara fisik dan emosi? Sekuat itukah Ia? Jika iya, apa alasannya? Apa hal yang bisa Ia pegang? Adakah sebuah guci berisikan emas di ujung jalan-nya? 

Kalimat-kalimat menyakitkan yang keluar dari mulut mereka yang sebenarnya “membutuhkan-nya”. Perilaku-perilaku buruk mereka yang membuatnya bertanya-tanya apakah Ia berhak diperlakukan seperti ini disaat Ia menjadi sumber pengetahuan mereka. Ribuan air mata membasahi bantal tidur menemani kejadian yang berputar di kepalanya tentang apa yang Ia terima di sekolah, membuatnya berpikir mustahil akan selamanya menjadi kuat. Lalu Ia harus bagaimana? Ia mencintai karir ini dan ini adalah pengalaman pertamanya. Haruskah Ia memutar karirnya?

“Hidup bukanlah mengambil apa yang kau tebar”. (Hindia – Membasuh)
Saat menyalakan alunan musik di gawainya, sepenggal lirik dari sebuah musisi lokal yang terkenal tiba-tiba memotivasi-nya. Karena kalau dipikir-pikir lirik itu benar, bukan. Hidup ini bukan menunggu semua yang kita berikan akan datang berbalik. Untuk apa? Lalu Ia sadar Ia telah melupakan apa yang akan menunggu-nya di akhirat nanti. Ia pun tersenyum, memutuskan untuk melanjutkah karir tersebut dan mengampuni hal-hal yang menyakitinya. Ia menemukan makna hidupnya disini.

Penulis : Bintang Berlian

Minggu, 28 April 2024

Dunia Sastra Indonesia Berduka !

Dunia Sastra Indonesia Berduka !

EdPenaMu
Kabar duka dari dunia sastra Indonesia. Penyair terkemuka, Joko Pinurbo atau yang dikenal juga sebagai Jokpin meninggal dunia pada hari ini (27/4) di usia 61 tahun. Joko Pinurbo, penyair yang dikenal dengan karya-karya yang penuh dengan keindahan dan kedalaman makna, meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sastra Indonesia. Diantara karya-karya yang fenomenal, salah satu puisi yang terkenal bejudul 'Celana'. 

Reaksi duka cita pun mengalir dari kalangan sastrawan, budayawan, dan para penggemar karya Joko Pinurbo. Mereka mengenang kehadiran beliau sebagai sosok yang telah memberikan kontribusi besar dalam memperkaya khazanah sastra Indonesia.
Adapun syair terakhir yang diunggah pada laman instagram @jokpin. jogja yang berbunyi, 

"Yang berduka

dalam tralala

akan bersuka

dalam trilili"

Secara sederhana, syair itu menggambarkan suka dan duka yang saling susul-menyusul. Bahwa, setiap kesusahan tidak ada yang abadi. Bahwa, setiap hujan ujungnya pelangi. Bahwa, setiap jiwa akan selalu menemukan kesenangan dikehidupannya. 
Jenazah Jokpin akan disemayamkan di rumah duka PUKY di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan akan dimakamkan di Kabupaten Sleman, DIY, pada Minggu (28/4).

Penulis : Nazila Munif Al Khatib

Informasi

  • BeritaInformasi atau laporan tentang hal yang sedang/telah terjadi di SMA Muhammadiyah 02 Singaraja
  • AgendaInformasi tentang kegiatan yang akan berlangsung di SMA Muhammadiyah 02 Singaraja dalam jangka pendek atau panjang.
  • PengumumanInformasi tentang pemberitahuan resmi dari pihak sekolah, baik untuk siswa, guru, maupun seluruh elemen sekolah.
  • ArtikelSeputar Karya tulis, gagasan atau fakta bersifat mendidik/menghibur tentang kegiatan yang ada di SMA Muhammadiyah 02 Singaraja.
  • VideoInformasi tentang kegiatan di SMA Muhammadiyah 02 Singaraja yang di dokumentasikan dalam bentuk Video.
  • GaleriKumpulan kegiatan di SMA Muhammadiyah 02 Singaraja yang di dokumentasikan dalam bentuk Gambar.