Minggu, 19 Oktober 2025

Belajar Public Speaking, Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi?

Public speaking adalah sebuah seni berbicara di depan umum untuk menyampaikan ide dan opini di hadapan banyak orang. Kemampuan ini penting dikuasai untuk menyampaikan ide secara sistematis dan terstruktur, menyampaikan dan mempertahankan pendapat, melaksanakan diskusi dengan baik, menambah kepercayaan diri, melaksanakan presentasi, menambah kewibawaan, dan sebagai sarana pengembangan diri. Keterampilan ini perlu dikuasai karena tidak sedikit orang merasa gugup dan gemetar saat berbicara di depan umum (Rahmayanti et al., 2024).

Keterampilan berbicara di depan umum perlu dikuasai sejak dini, khususnya saat mulai menginjak usia remaja. Pada masa inilah seseorang mengalami pembentukan identitas diri dan mengaktualisasikan dirinya. Keterampilan ini perlu dikuasai agar anak memiliki bekal sebagai pemimpin di masa depan. Public speaking sebagai bekal awal anak agar mampu menyampaikan ide dengan baik, memiliki rasa percaya diri, serta mampu mempengaruhi orang lain (Mashudi et al., 2021).

SMAS Muhammadiyah 2 Singaraja sebagai tempat menuntut ilmu juga peka terhadap kebutuhan siswa akan keterampilan tersebut. Di sekolah ini, siswa diberikan kebebasan dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, diskusi, serta presentasi di depan kelas. Hadirnya Mahasiswa Asistensi Mengajar dari Universitas Pendidikan Ganesha yang memiliki pengalaman dalam public speaking di kampus berkesempatan untuk berbagi pengalaman kepada siswa. SMAS Muhammadiyah 2 Singaraja juga memberikan ruang seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk melaksanakan pelatihan public speaking tersebut. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?

Antusias siswa yang tinggi-pun sangat terlihat dari jumlah pendaftar yang ingin mengikuti pelatihan tersebut. Lebih dari 50% siswa dari Kelas X-XII memiliki ketertarikan untuk meningkatkan skill public speaking mereka, bukan hanya perempuan tetapi laki-laki juga. Apa saja kegiatan yang dilaksanakan dalam pelatihan ini?

1.       Cara mengatasi rasa gugup saat berbicara di depan umum.

Salah satu kendala yang dihadapi siswa saat berbicara di depan umum adalah rasa gugup. Perasaan ini sering kali membuat suara berubah menjadi gemetar sehingga tidak maksimal dalam menyampaikan informasi. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasi rasa gugup seperti melatih kestabilan pernapasan (tarik dan buang napas), menguasai materi atau topik yang sedang dibahas, dan latihan rutin.

2.       Cara mengatur gerakan tubuh

Gerakan tubuh yang baik akan mendukung seseorang menyampaikan informasi lebih baik. Saat berbicara di depan umum, kita harus menunjukkan gerakan tubuh yang tegak, menggunakan gerakan tangan untuk mendukung penyampaian informasi, dan melakukan kontak mata dengan audiens.

3.       Cara mengatur suara

Selain penampilan, suara menjadi salah satu aspek penting dalam berbicara di depan umum. Dalam menyampaikan informasi, kita harus berbicara dengan tegas, menggunakan intonasi (memberi nada pada suara), dan beri jeda per kalimat agar informasi yang disampaikan mudah dipahami.

 

4.       Praktek

Setelah mendapatkan pemahaman terkait seni berbicara di depan umum, mahasiswa akan mengajak siswa mempraktikkannya satu per satu di depan kelas. Setiap siswa akan mendapatkan giliran ke depan agar mereka terbiasa berbicara di hadapan orang lain.

Dengan antusias siswa yang tinggi, pelatihan ini diharapkan memberikan dampak yang positif dan mencetak siswa-siswa yang berani berbicara di depan umum. Setelah menguasai skill public speaking, siswa diharapkan memiliki keberanian untuk tampil dan mengemukakan pendapat dengan cara yang lebih baik dan sistematis.

Penulis: Sri Lusiana Br. Lumban Tobing

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha

Daftar Pustaka:

Mashudi, T., Kurniawan, R., Hesti, R. M., & Purwandari, E. (2021). Membangun Kepercayaan Diri Remaja Melalui Pelatihan Public Speaking Guna Menghadapi Era Industri 4.0. Abdi Psikomi, 1(2), 79–88.

Rahmayanti, S., Asbari, M., & Fajrin, S. F. (2024). Pentingnya Public Speaking guna Meningkatkan Kompetensi Komunikasi Mahasiswa. Journal of Information Systems and Management (JISMA), 3(3), 11–14.

Ahmad Ferdian

Author & Editor

0 comments:

Posting Komentar